Investasi merupakan kegiatan untuk menumbuhkan nilai uang untuk kita mengalahkan inflasi. Nah, semakin hari, investasi dapat dilakukan dengan semakin mudah. salah satunya Reksadana yang transaksinya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja melalui berbagai aplikasi. Oleh karena itu, penting bagi TemanUang memahami dan Mengenal Lebih Dalam Investasi Reksadana.
Namun, sebelum memutuskan berinvestasi, ada baiknya kamu mengamankan dana darurat terlebih dahulu. Jangan khawatir, kami sudah menyediakan kalkulator gratis untuk memudahkan kamu menghitung dana darurat. Tidak perlu daftar atau login, kalkulator dana darurat ini bisa langsung kamu gunakan. silahkan klik disini untuk kalkulator online gratis dana darurat.
Mengenal Lebih Dalam Investasi Reksadana
Reksadana itu Apa?
Reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang bersifat kolektif, dimana dananya berasal dari masyarakat. Dana yang didapat dari masyarakat tersebut dikelola secara profesional oleh manajer investasi resmi yang tentunya diawasi secara langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan atau yang biasa disebut OJK. Dana yang telah terkumpul akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, maupun deposito. investasi reksadana merupakan investasi yang bisa dikatakan cukup aman. Tidak hanya itu, reksadana merupakan produk investasi yang sangat mudah dipahami. Orang awam sekalipun bisa memulai investasi reksadana dengan mudah apalagi banyak aplikasi investasi reksadana yang semakin memudahkan proses dalam berinvestasi.
Bagaimana Cara Kerja Reksadana?
dalam memulai Mengenal Lebih Dalam Investasi Reksadana, perusahaan aset manajemen meluncurkan penawaran dana yang biasa dikenal dengan istilah NFO, kepanjangan dari New Fund Offering. NFO punya tujuan investasi pada instrumen tertentu seperti misalnya pada utan, ekuitas, saham kapitalisasi besar atau kecil, saham sektoral yang semuanya tergantung pada rencana investasi. Kemudian perusahaan aset manajemen akan memasarkan dana tersebut. Kemudian para investor akan berinvestasi. Setelah itu, perusahaan akan mengumpulkan dana para investor yang kemudian digunakan untuk diinvestasikan sesuai dengan tujuan investasi. Setelah dana terkumpul diinvestasikan ke beberapa instrumen seperti misalnya saham. Kemudian, akan muncul Nilai Aktiva Bersih atau NAB. NAB menunjukkan mengenai berapa besar nilai aset yang dikelola dalam suatu reksadana. Nah, karena harga saham terus berubah, NAB juga akan terus berubah. Investor dapat melihat keuntungan maupun kerugian dari investasinya dengan melihat selisih NAB reksadana saat ini dengan NAB awal saat membeli salah satu unit reksadana.
Apa Saja Keuntungan Berinvestasi Reksadana?
Reksadana mudah digunakan, investor tidak perlu repot untuk terus-terusan memantau kinerja portofolio investasi karena semuanya telah dikerjakan dengan baik oleh manajer investasi.tidak hanya itu, reksadana menawarkan diversifikasi resiko karena uang investor tidak terpaku pada satu instrumen, namun berbagai instrumen sehingga jika terjadi resiko tidak turun nilainya secara bersamaan. Investasi reksadana juga tidak mengharuskan kita untuk mengeluarkan dana yang besar, kita bisa memulai berinvestasi dengan jumlah dana yang kecil. Gimana, seru kan Mengenal Lebih Dalam Investasi Reksadana?
Apa Saja Jenis-Jenis Reksadana?
Dilansir dari Bursa Efek Indonesia (IDX.co.id), Keempat jenis reksadana akan dijelaskan secara singkat berikut ini:
- Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds) Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal
- Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds) Reksadana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksadana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksadana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil
- Reksadana Saham (Equity Funds) Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka resikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksadana sebelumnya, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
- Reksadana Campuran (Discretionary Funds) Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
Apa Saja Resiko Investasi Reksadana?
Apapun jenis investasinya, tentu ada resikonya, kecil maupun besar. Karenanya, perlu memahami suatu produk reksadana dan memahami seluk beluk reksadana sebelum mulai berinvestasi. Beberapa resiko yang bisa saja terjadi adalah
- Risiko Penurunan Nilai. Harga reksadana tergambarkan lewat nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP), yang dihitung dari nilai semua aset dan dikurangi biaya-biaya kemudian dibagi dengan jumlah unit yang beredar. Nilai tersebut bisa naik dan turun karena adanya risiko pasar/market risk.
- Risiko Likuiditas. Risiko ini berkaitan dengan pencairan dana reksadana. Risiko ini terjadi ketika manajer investasi terlambat dalam menyediakan dana untuk membayar pencairan (redemption) yang dilakukan oleh investor.
- Risiko Wanprestasi atau dikenal sebagai risiko kredit atau gagal bayar, terjadi jika rekan usaha manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya. Rekan usaha termasuk namun tidak terbatas pada emiten, pialang, bank kustodian dan agen penjual efek reksa dana yang ditunjuk oleh manajer investasi.
- Risiko Ekonomi dan Politik Risiko ini muncul terkait dengan kondisi ekonomi dan politik baik di dalam maupun di luar negeri yang mampu menyebabkan terpengaruhnya kinerja reksadana secara langsung maupun tidak langsung
- Risiko Pertanggungan Harta Risiko ini bisa terjadi jika ada kehilangan aset secara fisik yang disimpan pada bank kustodian. Namun, investor tidak perlu khawatir karena umumnya aset tersebut diasuransikan lagi.
Rekomendasi Aplikasi Investasi Reksadana?
- Aplikasi Bibit. Aplikasi bibit sangat mudah digunakan. Bibit juga memiliki keunggulan yang dapat memberikan rekomendasi reksadana yang sesuai dengan profil risiko lewat fitur Robo. Investasi di aplikasi bibit bisa dimulai dengan modal Rp100 ribu. Untuk mendapatkan bonus 25K, gunakan kode refferal “Bibitikhwan”.
- Aplikasi TanamDuit. Tidak hanya investasi reksadana, Tanam Duit juga menyediakan produk keuangan dan investasi lainnya, seperti surat berharga negara (SBN), asuransi dan emas.
- Aplikasi Bareksa. Di aplikasi bareksa, Ada 190 produk reksadana dan 40 manajer investasi yang bisa dipilih untuk berinvestasi.
- Aplikasi Ajaib. merupakan aplikasi yang biasa dikenal sebagai platform jual-beli saham. Namun, aplikasi ajaib juga menyediakan fitur jual-beli reksadana. Aplikasi Ajaib juga bisa memilih yang sesuai dengan profil risiko investor. Gunakan kode refferal “ikhw026” untuk mendapatkan reksadana gratis atau saham gratis.
Nah itu dia pengetahuan seputar Mengenal Lebih Dalam Investasi Reksadana. Selalu nantikan artikel dari temanuang ya. Akan ada banyak informasi seputar berita Investasi Terkini dalam dan luar negeri mengenai cara mengelola uang, tips mengembangkan bisnis, hingga cara mendapatkan uang dari internet.