Ada banyak orang yang seringkali bertanya-tanya tentang mengapa Islam melarang riba? Jika ingin tahu jawabannya, Anda berada di tempat yang tepat karena artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai 4 alasan teratas.
Seperti yang diketahui bahwa riba bisa mudah ditemui di sekitar Anda, apalagi dalam praktik transaksi jual beli. Oleh karena itu, Anda harus membaca pembahasan di bawah ini sampai akhir agar bisa lebih paham dan menghindarinya!
Apa Alasan Mengapa Islam Melarang Riba?
Sebagai masyarakat Indonesia apalagi sebagai seorang Muslim, pasti seseorang sudah tidak asing lagi dengan istilah riba. Jika ditinjau berdasarkan bahasa, arti riba sendiri adalah tambahan. Maksud dari tambahan ini, yaitu yang ada ada di dalam transaksi jual beli maupun hutang piutang.
Adanya riba ini akan merugikan salah satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya. Oleh karena itu, riba adalah perbuatan yang dilarang oleh Islam.
Mengenai keharaman ini, Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 130, yaitu “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
Selain itu, adapun beberapa alasan lain mengapa Islam melarang riba, antara lain:
1. Melahirkan Adanya Kebencian dan Musuh
Menurut Imam ar-Razi, riba bisa menciptakan adanya kebencian terlebih jika egoisme akan harta sudah merasuk dalam jiwa seseorang. Masalah uang yang berkurang tanpa adanya persetujuan apalagi itu dalam jumlah besar pasti akan menimbulkan kegaduhan.
Selain itu, riba juga bisa merusak moralitas, mulai dari perebutan kekuasaan hingga kasus suap. Bahkan lebih parah lagi, seseorang yang sudah gila harga akan sangat tega melakukan riba dan merampas hak orang lain selama itu bisa menambah jumlah asetnya.
2. Menghilangkan Perilaku Saling Tolong-menolong
Suatu kewajiban akan sekelompok orang yang mempunyai perilaku saling tolong-menolong. Namun, itu menjadi kebaikan jika hal yang dilakukan bukanlah kebatilan. Ini termasuk bertransaksi menggunakan riba yang pasti akan menyusahkan orang lain.
Jadi, alasan mengapa Islam melarang riba adalah karena akan menghilangkan perilaku saling tolong-menolong dan mengubahkan menjadi transaksi yang bersifat komersil atau mencari keuntungan semata.
3. Menjadikan Orang Tidak Mau Berusaha
Bagi seseorang yang melakukan riba pasti akan menganggap bahwa itu sangat menguntungkan karena mereka bisa mendapatkan banyak uang tanpa harus bekerja keras. Contohnya si kaya akan meminjamkan uang pada si miskin.
Kemudian ia mematok sejumlah uang tambahan ketika si miskin membayar pinjaman tersebut. Itu akan semakin bertambah jika si miskin telah membayar atau beberapa faktor lain.
Jadi, si kaya akan semakin kaya tanpa harus bekerja dan si miskin menjadi lebih miskin dan bekerja lebih keras karena harus membayar uang pada si kaya.
4. Riba Mengambil Kekayaan Orang Lain
Sudah disinggung pada poin-poin sebelumnya bahwa riba berarti memberikan tambahan dalam proses pembayaran pinjaman sehingga itu pasti menyulitkan pihak lain atau yang berhutang. Akan lebih buruk lagi jika dari kesepakatan awal tidak ada perbincangan mengenai penambahan biaya.
Misal, pemberi pinjaman akan meminta uang dengan jumlah lebih banyak dibandingkan yang telah ia pinjamkan tanpa adanya persetujuan dengan peminjam. Setelah itu, jika peminjam tidak melunasi biaya tambahan tersebut, maka akan mendapatkan konsekuensi tertentu.
Sudah bisa disimpulkan bahwa riba dilarang oleh Islam terlepas dari perdebatan terkait hal apa saja yang termasuk ke dalam perbuatan tersebut. Ini dikarenakan riba bisa menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya yang mana itu bukanlah perbuatan terpuji.
Terus lakukan hal-hal positif dan bermanfaat bagi orang lain karena Anda sebagai manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, setelah memahami beberapa alasan mengapa Islam melarang riba, sebisa mungkin hindari mereka dalam kehidupan sehari-hari Anda!
Baca juga: 5 Praktik Riba yang Sering Ditemui Sehari-hari, Apa Saja?