Cara mengatur keuangan rumah tangga

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Anti Ribet

Cara Mengatur Keuangan menjadi topik yang hangat akhir-akhir ini. Tumbuhnya kesadaran finansial membuat banyak diantara kita yang berusaha untuk hemat dan mengelola pendapatan secara lebih matang. Sahabat TemanUang, siapa yang merasa kalau membelanjakan uang jauh lebih mudah dibandingkan dengan mengumpulkan uang? Mungkin kita semua merasakan hal yang sama, ya. Tapi, jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Senang belanja tapi uangnya malah dari hasil berhutang.

Menurut hasil riset Bank DBS di tahun 2019, total belanja masyarakat Indonesia mencapai US$ 600 miliar atau sekitar Rp 8.400 triliun di periode 2018 lho. Jumlah belanjaan masyarakat Indonesia bahkan lebih besar daripada negara tetangga kita di kawasan ASEAN, yakni Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.

Dari hasil riset, kita bisa sadar kalau ternyata masyarakat Indonesia lumayan konsumtif dibanding yang lain. Belanja memang tidak salah. Tapi, jangan sampai kita jadi lupa dengan hal lain yang lebih penting. Uang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan sesaat. Nah, karenanya penting untuk mengetahui cara mengatur keuangan. Mengelola uang punya banyak manfaat, seperti :

1. Menjadi ‘Payung’ Saat Hujan Turun

Dengan mengelola keuangan, kita menjadi lebih siap di beberapa kondisi. seperti misalnya di keadaan darurat, kita mempunyai tabungan yang mampu diandalkan saat ada kondisi yang terjadi tiba-tiba. Misalnya adanya pandemi seperti sekarang ini, yang membuat penghasilan kita terdampak. Adanya dana darurat yang kita simpan mampu menjadi “payung saat hujan turun”. jika berdampak pada pekerjaan yang hilang, sambil mencari pekerjaan yang lain kita bisa mencukupi kebutuhan hidup dengan dana darurat.

2. Mencapai Tujuan Finansial

Dengan mengatur keuangan rumah tangga, kamu bisa mencapai tujuan finansial dalam hidup yang lebih terarah. Cepat ataupun lambat, asal yakin dan mampu disiplin dengan komitmen, tujuan akan tercapai. Seperti misalnya ingin memiliki rumah di akhir umur 20-an. Jika mengatur keuangan, maka akan lebih mudah menemukan langkah yang tepat terhadap uang, maupun mencari sumber penghasilan tambahan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.

3. Membiasakan Disiplin dan Menjaga Komitmen

ya, imbasnya memang tidak hanya terhadap uang saja. namun juga terhadap sikap, kita memiliki prinsip sehingga tegas dalam menggunakan uang. sehingga, kondisi keuangan menjadi tidak berlebihan juga tidak kurang. Namun, merasa cukup dan fokus pada diri sendiri.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Mengatur keuangan rumah tangga memang banyak manfaatnya. Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga anti ribet? karena terkadang, kita malas kalau harus mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan. Belum lagi jika lupa. Cukup menghabiskan waktu untuk membuat laporan keuangan rumah tangga. Nah, berikut Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Anti Ribet yang bisa kamu praktikkan:

1. Memahami Kondisi Keuangan

Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan. kamu harus mencatat pemasukan dan pengeluaran. kamu bisa mencobanya hanya untuk beberapa bulan sampai paham bagaimana keuangan kamu. sehingga tidak perlu selamanya harus mencatat keuangan dengan rinci, selanjutnya bisa dicatat pengeluaran maupun pemasukan per kategori saja. Misal yang awalnya mencatat setiap proses transaksi, kamu bisa beralih ke mencatat dengan total pengeluaran saja, seperti konsumsi bulan ini 800.000, dsb.

Mencatat keuangan jika hanya untuk laporan saja tidak akan membuat keuangan menjadi lebih baik. tapi, sebaiknya pencatatan keuangan untuk mendalami bagaimana keuangan, baik pengeluaran dan pemasukan. Mudahnya, kamu tidak perlu menulis manual. karena sudah banyak aplikasi pencatat keuangan yang bisa membantu pencatatan menjadi lebih mudah dan terukur.

kamu bisa membuat kategori pengeluaran dan pemasukan untuk memudahkan pencatatan. Nah, jika laporan pencatatan keuangan sudah lebih jelas. kamu bisa melihat dan menimbang mana yang harus dikurangi maupun ditambah. karena pencatatan keuangan ini juga bisa menjadi bahan evaluasi sehingga perencanaan untuk mencapai tujuan keuangan berjalan dengan baik.

2. Membuat Anggaran Bulanan

Buatlah anggaran bulanan yang realistis dan sesuai dengan uang yang kamu miliki. jangan berpatokan dengan standar orang lain, karena biasanya itu tidak akan berhasil. Mulailah membuat suatu anggaran bulanan yang sesuai dengan kebutuhan hidup yang nanti jika sudah satu bulan, dievaluasi kembali. jangan bosan untuk terus mengevaluasi kondisi keuangan karena di awal-awal mungkin anggaran bulanan yang dirancang belum tepat. Misalnya di awal bulan kamu membuat Anggaran bulanan dengan membagi bagi porsi setiap pengeluaran, seperti :

1. 40 persen penghasilan untuk biaya pengeluaran sehari-hari
2. 30 persen penghasilan untuk membayar cicilan utang jika ada.
3. 10 persen penghasilan untuk tabungan
4. 10 persen dana darurat
5. 10 persen penghasilan untuk sosial seperti sedekah, infaq, maupun bantuan sosial lainnya.

Nah, jika setelah dievaluasi ternyata kita tidak bisa mengandalkan 40% untuk biaya pengeluaran sehari hari, kamu bisa menambah porsi untuk pengeluaran sehari hari dan mengurangi porsi untuk kategori yang lain. Atau juga bisa mengambil sikap untuk mencari penghasilan tambahan jika ingin menabung lebih banyak, atau pengeluaran memang mengharuskan untuk memiliki nominal uang yang lebih besar.

Untuk memudahkan membuat Anggaran bulanan, kita bisa terlebih dulu menuliskan list pengeluaran kita apa saja. misalnya:

1. Kebutuhan Sehari-hari bisa berupa;

a. kebutuhan konsumsi
b. kebutuhan anak
c. kebutuhan rumah
d. kebutuhan pribadi
e. beban seperti tagihan listrik, pulsa internet dan sebagainya

2. Untuk sosial, bisa berupa uang untuk orangtua, infaq, shadaqah, wakaf/donasi lainnya.

3. Untuk Tabungan bisa berupa;

a. Dana Darurat. Nah untuk dana darurat jika masih single atau belum berkeluarga, kamu perlu mengumpulkan sebesar 6 kali total pengeluaran per bulan. Jika sudah menikah namun belum memiliki anak, Idealnya, dana darurat yang dikumpulkan sebesar 9 kali total pengeluaran bulanan. Sedangkan bagi keluarga yang sudah memiliki tanggungan anak, dana darurat yang perlu dikumpulkan sebesar 12 kali total pengeluaran bulanan.
b. Dana Pensiun
c. Pendidikan Anak dan sebagainya yang bisa Ditabung dalam beberapa instrumen investasi

4. Untuk Keinginan yang berupa

a. Baju baru
b. Makan makan
c. Rekreasi dst

kamu bisa menentukan nominalnya dan kategorinya sehingga kita lebih mudah untuk menentukan besaran porsinya. Jika semua sudah dilist beserta kisaran nominal yang dibutuhkan, maka akan lebih mudah menentukan berapa yang harus dialokasikan untuk setiap kebutuhan. Agar memudahkan, Kamu bisa membuat tabel seperti yang dicontohkan Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GCertFinPlanning, CFP, QWP, seorang Financial Planner Indonesia.

Tabel Pos Alokasi Keuangan ala Prita Ghozie

cara mengatur keuangan rumah tangga ala prita ghozie
Sumber: Presentasi Prita Ghozie

Nah, begitulah Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga. Setiap kita memiliki tujuan dan penghasilan yang berbeda-beda. karenanya sesuaikan dengan diri sendiri, dan tidak perlu mengikuti standar orang lain. hal paling penting adalah untuk selalu merasa cukup atas apa yang dimiliki. Bagaimana TemanUang? Sudah siap mengelola keuangan? Yuk Share cerita kamu dalam mengelola keuangan di kolom komentar ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *